Menikmati Sunrise Gunung Bromo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru – Salah satu tempat wisata di sekitaran Jawa Timur yang sangat populer adalah Gunung Bromo.
Sangkin populernya, tiap musim liburan, Gunung Bromo ini selalu saja ramai dikunjungi. Jangankan musim liburan, hari-hari biasa pun gunung mungil yang satu ini tak pernah sepi pengunjung.
Salah satu yang membuatnya begitu populer di kalangan traveler, terutama traveler penyuka wisata alam, adalah karena ketertarikan untuk menyaksikan langsung ‘bentuk abadinya’ dan juga pemandangan sunrise Gunung Bromo yang begitu menakjubkan.
Wisatawan akan sangat rela bangun pagi dan menahan dinginnya suhu pagi hari demi menikmati pemandangan tersebut. Hal inilah yang membuat aku dan beberapa rekan wisatawan tak pernah bosan ikut serta dalam berbagai ajakan wisata Bromo.
[bacajuga]
Alhasil, aku dan empat orang rekan memutuskan untuk menyambanginya langsung pada bulan November 2018 silam. Seperti apa? Ayo, ayo, disimak. 😀
Sekilas Tentang Gunung Bromo
Singkat dan sangat umum, tapi mungkin akan berguna bagi rasa penasaran kamu. Berikut beberapa fakta yang tersemat pada Gunung Bromo:
- Lokasi Gunung Bromo: Gunung Bromo terletak di tengah-tengah 4 kabupaten sekaligus, yakni Kapupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang di Jawa Timur, bagian dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
- Ketinggian Gunung Bromo: Memiliki ketinggian 2,329 mdpl.
- Suku yang Tinggal di Gunung Bromo: Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), suku yang tinggal di gunung ini mayoritas adalah Suku Tengger.
- Status: Gunung berapi aktif.
Menikmati Sunrise Gunung Bromo dari Bukit Cinta, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru
Kala itu, perjalanan panjang dari Jakarta harus kami lalui ketika hendak menikmati sunrise di Gunung Bromo. Ada 2 jenis transportasi yang kami gunakan dalam 2 kelompok berbeda, yakni pesawat dan kereta api.
Baca Juga: Gunung Rinjani: Catatan Pendakian Gunung Rinjani via Sembalun
Meeting point yang kami tentukan adalah Bandara Internasional Juanda, Surabaya. Di situ jugalah kami dijemput oleh tour guide kami, Pak Har, sosok yang sangat baik dan ramah itu.
Demi sunrise Bromo, kami rela menempuh perjalanan darat selama 4 jam dan singgah sebentar di homestay untuk siap-siap.
Dari situ, kami pun menumpangi mobil jeep hardtop selama sekitar 45 menit hingga tiba di sekitaran Bukit Cinta.
Untuk menghangatkan perut sembari mempersiapkan energi subuh itu, semangkuk mie kuah dan segelas teh manis panas cukup menjadi bekal. Harganya pun bersahabat.
Jadi ini penting bagi kalian yang kebetulan merasa lapar saat berada di sana. Ada baiknya mengisi energi sembari menghangatkan badan terlebih dahulu sebelum menaiki tangga menuju sunrise viewpoint di Bukit Cinta.
Tapi ingat, agar tidak mual atau muntah saat trekking, sebaiknya ada waktu jeda setelah makan dan trekking, ya. Oleh karena itu, disarankan untuk tiba di sana lebih dini sebelum sunrise.
Nah setelah itu, untuk menuju sunrise viewpoint di Bukit Cinta, ada tangga yang harus kita naiki. Tangganya tidak terlalu tinggi, kok, jadi jangan keburu jiper saat hendak menapakinya.
Sebenarnya, ada beberapa viewpoint yang bisa dimanfaatkan. Khusus pada tripku kali ini, dan setelah melakukan riset singkat, ternyata spot terbaik untuk menyaksikan sunrise Gunung Bromo adalah Bukit Cinta.
Pemandangan sunrise Bromo memang salah satu yang terbaik
Dari spot ini, kita bisa melihat langsung bentuk abadi Gunung Bromo yang sangat familiar dan populer itu.
Banyak tersebar fotonya di internet, di kalender, di buku-buku atau media lain. Tapi menyaksikannya langsung tentu memberikan kesan yang berbeda secara absolut, jauh lebih bagus.
Setelah cukup lama menunggu, di antara himpitan pengunjung lain, matahari mulai menunjukkan dirinya di horison sana. Terangnya kemudian mulai membuat Gunung Bromo terlihat lebih jelas.
Di tripku itu, ramai-ramai pengunjung yang tak saling kenal bersoraks-sorai gembira dengan kompaknya ketika cahaya fajar keemasan mulai menampakkan wujudnya.
Menurutku pribadi, pemandangan sunrise Bromo memang salah satu yang terbaik. Jadi tak ada rugi-ruginya sama sekali saat berkunjung ke sana.
Hal itu pulalah yang membuat wisata Gunung Bromo tidak pernah sepi. Selain menikmati pemandangan sunrise di Bromo, kita juga akan disuguhkan dengan keindahan alam lain di sekitarnya.
Setelah menikmati pemandangan sunrise, langit mulai terang dan keadaan sekitar mulai terlihat.
Terutama, kawah Gunung Bromo mulai terlihat di kejauhan dan mulai mengebulkan asap padat ke langit. Lautan awan juga terlihat bak kasur yang menunggu kita meloncat mengguling-gulingkan badan di atasnya. Mengaggumkan! Asiklah pokoknya.
Menyaksikan sunrise Gunung Bromo dari Bukit Cinta jelas menjadi suatu kemewahan bagi setiap pecinta keindahan alam. Dan tentu, untuk menikmati sunrise Gunung Bromo, kita harus rela bangun dini hari. Jangan malas-malasan, ya!
Jangan Lupa Abadikan Keindahannya
Yang pasti, ngga ada salahnya mengabadikan setiap keindahannya sembari menikmati pesonanya. Jangan lupa foto-foto biar kalau melihat foto-fotonya lagi di kemudian hari, kamu bakal ingin kembali ke sana.
Bagiku pribadi, Gunung Bromo tidak akan pernah menjadi destinasi wisata membosankan dan aku akan mengunjunginya lagi dan lagi.
Bagaimana menurutmu? Sudah bosan ke Bromo? Dan kalau hendak menikmati sunrise-nya, spot mana yang akan menjadi pilihanmu? Bagikan ceritanya ya 😀
ARTIKEL LAINNYA:
- Berpetualang 2 Hari 1 Malam di Lampung Selatan
- Pulau Sebuku Lampung Selatan: Menjelajahi Pulau Sebuku Besar dan Kecil
- Tips Mendaki Gunung Untuk Siapapun
- Menanjaki Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah
- Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur
- Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
- Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
- Pantai Ladeha di Nias Selatan, Sumatera Utara
- Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung
- A Short Visit to Bira Island, Thousand Islands
- A Day Trip Without Digital Tech
- Solo Trip to Taman Alam Lumbini, Berastagi, Tanah Karo
- [Infographic] 10 Top Travel Hacks
- Kunjungan ke Floating Market Lembang
- Gereja Katedral Jakarta: Gereja Katolik Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga
- Wisata ke Tebing Keraton Bandung
- Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
- Catatan Perjalananku Menjelajahi Nusa Penida, Bali
- Gunung Batu Lembang, Jawa Barat
- Bira Island, Pulau Seribu
- Floating Market, Bandung
- Rafflesia Arnoldii, Festival Bumi Rafflesia, Bengkulu
- Lesehan Pancur, Curup, Bengkulu: Jamuan Siang Kala Menjelajah Bengkulu
- Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway
- Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali
- Mengintip Persiapan Menyambut Flower Garden Festival 2018 di Taman Bunga Inaya, Bengkulu
- Fort Marlborough: Saksi Sejarah Kekuasaan Inggris di Bumi Rafflesia Bengkulu
- Pendakian Gunung Sindoro 3.153 Mdpl via Jalur Kledung, Jawa Tengah
- Barleu Coffee Bandung, Minimalis di Remangnya Bandung Malam
- Theme Park Hotel Resort World Genting Highlands, Kuala Lumpur
- Bunga Bangkai: Konservasi Amorphophallus Titanum di Bengkulu
- Hamparan Bunga, Pesawat, dan Indahnya Alam di Danau Mas Harun Bastari, Bengkulu
- Pendakian Gunung Cikuray, Garut – Jawa Barat
- Menelusuri Sejarah Rokok Sampoerna di House of Sampoerna, Surabaya
- Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands
- Menelusuri Sejarah & Perkembangan Genting Highlands di The Visitors’ Galleria
- First World Hotel Genting Highlands, Hotel Terbesar di Dunia Ada di Malaysia
- Motorino Pizza Malaysia, Sajian Lengkap ala Italia di Genting Highlands
- Awana SkyWay, Gondola Berlantai Kaca di Genting Highlands
- Singgah di Pulau Sebesi, Lampung Selatan
- Pengalaman Transit di My Studio Hotel City Center Surabaya
- Download Ebook: Tips Mendaki Gunung
- Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
- The Food Factory: Sarapan Dengan Segudang Pilihan Makanan Tersaji dalam Buffet-Style
- Sebelum Trekking Berjam-jam, Isi Tenaga Dulu di Ikan Bakar Pesona Banyuwangi
- 5 Destinasi Alam Indonesia yang Wajib Dikunjungi Tahun Ini
- Berkunjung dan Mengeksplor Museum Negeri Bengkulu
- [Review PegiPegi] Dengan PegiPegi, Bepergian Tak Pernah Semudah Ini!
- Ambrogio Patisserie, Tempat Nongkrong Asik di Bandung
- Indahnya Pulau Umang-Umang di Lampung Selatan
- Serunya Snorkeling di Lagoon Cabe, Gunung Krakatau
- Mendaki dan Melihat Langsung Sisa-Sisa Letusan Gunung Krakatau
-
Lepas Suntuk di Nagisa Bali Bay View Villas yang Super Nyaman
Saya selalu jatuh cinta dengan terbitnya matahari. Rasanya enggak pengin pagi cepat berlalu. Dan aku setuju, Bromo menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati sunrise. Jadi kangen banget ke tempat ini lagi. :")
Iya nih kak, Bromo selalu ngasih kesan ya.
Favorit banget sunrise di sana, keren haha