Pantai Ladeha, Surga Tersembunyi di Pesisir Selatan Pulau Nias – Nusa Indah Andalan Sumatera – NIAS, begitulah pulau ini mendapat julukan dari para wisatawan yang pernah menyambanginya.
Nias yang terdiri dari 5 (lima) kabupaten dan 1 (satu) kota ini, dikenal dengan keanekaragaman budaya yang tetap terlestarikan di tengah modernisasi peradaban.
Adalah tari perang Nias yang sampai sekarang terus hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai bukti eksistensi warisan budaya kuno tersebut.
Tidak berhenti sampai di situ, Nias dengan letak geografis yang berbentuk kepulauan juga turut menambah keeksotisan Pulau dimana Lompat Batu yang mendunia itu berasal.
Baca Juga: Wisata ke Gunung Batu Lembang
Bagaimana tidak, pesisir Pulau Nias yang dikelilingi oleh pantai menjadikan pulau ini memiliki seribu satu keindahan alam.
Pantai Sorake dan Lagundi misalnya, dua pantai yang hanya dibatasi oleh sebuah muara ini sudah cukup terkenal di mata dunia. Ombaknya yang cukup tinggi menjadikan pantai ini sebagai tempat favorit bagi turis domestik maupun mancanegara menghabiskan liburnya.
Tepi pantai yang cukup panjang jelas memberikan tawaran menggiurkan bagi peselancar, dimana mereka dapat memacu papan surfing dan mulai menaklukkan ombak berawal dari pantai Sorake hingga ujung pantai Lagundi.
Sangatlah wajar jika kemudian pantai Sorake dan Lagundi terpilih menjadi salah satu tempat pelaksanaan ajang surfing internasional selain pulau Dewata – Bali sekitar 8 (delapan) tahun terakhir.
Pantai Ladeha, Nias Selatan
Baiklah, lupakan sejenak tentang Sorake dan Lagundi. Namun masih bercerita soal pantai, Pulau Nias ternyata tidak pernah kehabisan akan keindahan pantainya.
Siapa sangka di pesisir selatan Pulau Nias terdapat sebuah pantai yang dulunya tidak pernah terjamah bahkan mungkin tak satu pun tau keberadaannya, Pantai Ladeha namanya.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, pantai ini awalnya tidak memiliki pengunjung. Bentuk bibir pantai yang merupakan bebatuan dengan gelombang laut yang cukup tinggi membuat pantai ini sangat berbahaya untuk dikunjungi.
Kondisi inilah yang awalnya membuat Pantai Ladeha kurang popular. Jangankan turis asing, dikalangan masyarakat setempatpun pantai ini tidak begitu mendapat perhatian.
Baca Juga: Pendakian ke Gunung Semeru
Seolah menjadi anugerah, bencana alam (gempa bumi dan tsunami) yang melanda kepulauan Nias ditahun 2005, menjadikan pantai ini mengalami beberapa perubahan.
Entah daratan Pulau Nias yang menjadi naik atau mungkin air laut yang mengering, kini gelombang laut sudah tidak sejajar lagi dengan bibir pantai.
Baca Juga: Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
Fenomena ini bahkan membentuk sebuah “kolam alamiah” yang begitu indah yang menjadi salah satu daya tarik pantai ini. Sejak saat itu hingga sekarang, Pantai Ladeha menjadi ramai pengunjung.
Kini para wisatawan dapat berselancar dan berenang di kolam alam Ladeha serta dapat menikmati matahari terbenam dari bibir pantai. Tak jarang karena keindahannya, pantai Ladeha seringkali dijadikan spot untuk foto pra-wedding.
Baca Juga: Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
Pantai Ladeha kini menambah satu dari sekian banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi di Pulau Nias.
Lalu-lintas pengunjung yang cukup ramai, di hari biasa sekalipun, membuat pantai ini semakin populer bahkan melampaui tingkat ketenaran beberapa pantai yang sudah cukup terkenal di sekitar Nias.
Pantai Ladeha berlokasi tepat di Desa Lolomoyo, Kecamatan Amandraya, Kabupaten Nias Selatan.
Pantai ini berjarak sekitar 35km dari ibu kota, Telukdalam (1 jam perjalanan) dan berjarak kurang lebih 86km dari Kota Gunungsitoli.
Akses menuju pantai Ladeha dapat ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan kendaraan roda empat.
Estimasi biaya perjalanan ke Pantai Ladeha Nias Selatan jika berasal dari luar Pulau Nias :
- Jakarta/Bandung – Gunungsitoli (transit di Medan) Rp. 1.500.000(pesawat, harga normal)
- Jakarta – Gunungsitoli Rp. 350.000 (kapal laut)
- Medan – Sibolga Rp. 150.000 (mobil) + Sibolga – Gunungsitoli Rp. 70.000 (kapal laut)
- Medan – Gunungsitoli Rp. 600.000 (pesawat, harga normal)
- Gunungsitoli – Telukdalam/Nias Selatan Rp. 65.000 (mobil)
- Telukdalam – Desa Lolomoyo Rp. 10.000 (mobil)
- Desa Lolomoyo – Ladeha Rp. 15.000 (ojek) atau bisa ditempuh dengan berjalan kaki
Rute Perjalanan ke Pantai Ladeha Nias Selatan :
- Jakarta/Bandung – Medan (transit) – Gunungsitoli – Telukdalam – Desa Lolomoyo – Ladeha.
- Medan – Gunungsitoli – Telukdalam – Desa Lolomoyo – Ladeha.
- Medan – Sibolga – Gunungsitoli – Telukdalam – Desa Lolomoyo – Ladeha.
Baca Juga:
ARTIKEL LAINNYA:
- The Food Factory
- Pendakian Gunung Sindoro 3.153 Mdpl via Jalur Kledung, Jawa Tengah
- Menanjaki Gunung Ciremai, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Cikuray, Jawa Barat
- Pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah
- Catatan Pendakian ke Gunung Semeru, Jawa Timur
- Pendakian ke Gunung Sumbing, Jawa Tengah
- Pendakian ke Gunung Slamet, Jawa Tengah
- Wisata Singkat ke Stone Garden, Padalarang, Bandung
- Famtrip Genting Highlands Kuala Lumpur, Malaysia 2017
- Theme Park Hotel Resort World Genting Highlands, Kuala Lumpur
- Menikmati Sedapnya Hidangan Bubbles and Bites, Genting Highlands
- The Visitors’ Galleria
- A Short Visit to Bira Island, Thousand Islands
- A Day Trip Without Digital Tech
- Solo Trip to Taman Alam Lumbini, Berastagi, Tanah Karo
- [Infographic] 10 Top Travel Hacks
- Kunjungan ke Floating Market Lembang
- Gereja Katedral Jakarta: Gereja Katolik Santa Maria Pelindung Diangkat Ke Surga
- Wisata ke Tebing Keraton Bandung
- Menjelajahi Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
- Catatan Perjalananku Menjelajahi Nusa Penida, Bali
- Gunung Batu Lembang, Jawa Barat
- Bira Island, Pulau Seribu
- Floating Market, Bandung
- Rafflesia Arnoldii, Festival Bumi Rafflesia, Bengkulu
- Lesehan Pancur, Curup, Bengkulu: Jamuan Siang Kala Menjelajah Bengkulu
- Gunung Papandayan: Sebuah Pendakian yang Cocok Menjadi Weekend Getaway
- Menjelajahi Mangrove Forest Nusa Lembongan, Bali
- Mengintip Persiapan Menyambut Flower Garden Festival 2018 di Taman Bunga Inaya, Bengkulu
- Fort Marlborough: Saksi Sejarah Kekuasaan Inggris di Bumi Rafflesia Bengkulu
- Barleu Coffee Bandung, Minimalis di Remangnya Bandung Malam
- Ambrogio Patisserie, Tempat Nongkrong Asik di Bandung
- Menanjaki Gunung Ciremai 3.078 Mdpl, Garut, Jawa Barat
- Hamparan Bunga, Pesawat, dan Indahnya Alam di Danau Mas Harun Bastari, Bengkulu
Pantaiiii Biruuu :3 aaaaah, sukaaak pantaaai :3 hihihi setiap pantai kok kayaknya fotoable banget ya, Mas 😀 hihihi
Eh, tapi batu karangnya ngeri juga ._.
Eksotis Nias! Nice blog, nice info!
Adis takdos
travel comedy blogger
Ladeha cukup membuat penasaran, terus untuk segi biaya cukup terjangkau jika menggunakan kapal laut