Bagaimana Budaya Mampu Menyelamatkan Negeri Ini? – Indonesia sudah lama dijajah oleh budaya asing. Mulai dari cara berbusana, cara berpikir, selera makanan, selera musik, bahkan gaya hidup.

Dengan hal tersebut, Indonesia meski sudah lebih dari 60 tahun merdeka ternyata tidak pernah benar-benar merdeka. Ketergantungan bangsa ini terhadap budaya luar menjadi salah satu penyebab perekonomian merosot, meskipun kecil.

Sudah banyak sekali keputusasaan yang terjadi di tengah kemerosotan pertumbuhan perekonomian negeri ini. Sebaliknya, pertumbuhan perekonomian negara lainlah yang kian meningkat dengan memanfaatkan negara ini sebagai pasarnya.

Bangsa Indonesia cenderung berkaca dari budaya luar dan menerapkannya menjadi kebiasaannya sehari-hari. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu alasan kenapa Indonesia tidak pernah maju dengan budayanya sendiri.

Bangsa Indonesia, terutama para pengusaha, harus berkaca dari apa yang terjadi di Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun silam. Mari belajar dari bagaimana Inggris memanfaatkan popularitas budaya rock n roll ala The Beatles untuk mendongkrak bisnis ekonomi kreatif dan pariwisatanya.

Baca Juga: Produksi Lokal, Langkah Dasar Penguatan Perekonomian

Atau melihat bagaimana budaya Westernisasi ala Amerika Serikat dalam mendongkrak bisnis lokalnya dalam hal busana khas seperti jeans, kaos, sepatu, dan sebagainya. Berkaca juga dari industri film Hollywood-nya yang mampu mempertegas kekuatannya secara global.

Lihat juga bagaimana Korea Selatan dalam diplomasi budaya lewat segala hal yang masuk ke bagian Korean Wave, mampu mendongkrak pariwisata yang naik drastis setiap tahunnya. Perlu diketahui juga bahwa Korean Wave didukung penuh oleh pemerintah Korea Selatan sendiri.

Dari hal tersebut, apa yang sudah dilakukan Indonesia terkait budaya sejauh ini? Minim! Di tengah keputusasaan akan masalah perekonomian sekarang ini, aspek terpenting dan terbesar yang masih dan selalu kita miliki adalah budaya. Budaya bisa menjadi penyelamat ketahanan ekonomi nasional di tengah persaingan global yang kian hari kian sengit.

Pemerintah seakan melupakan, atau tidak peduli dengan aspek terpenting ini. Indonesia kaya akan budaya, kenapa tidak dimanfaatkan? Tidak cukup kah Inggris, Amerika Serikat, dan Korea Selatan menjadi contoh untuk kita?

Pemerintah di masa kini tidak memiliki persiapan cukup menatap persaingan global yang menggila. Apalagi tahun 2015 nanti ada kemungkinan ASEAN mulai memberlakukan pasar bebas.

Mari melihat ke masa Soekarno, betapa ia mati-matian mencegah masuknya budaya asing dan memberi contoh untuk mencintai budaya sendiri dengan rutinnya ia menonton pertunjukan produk budaya daerah. Masa kini adalah kebalikan dari masa tersebut. Bahkan paradigma kita menuntut untuk cenderung menjauhinya karena terkesan kuno dan kampungan.

Baca Juga: Mengenal Sistem Bargaining Justice, Aplikasi Pada Tindak Kejahatan Penipuan: Apa dan Bagaimana?

Produk budaya seperti seni, busana, makanan, wisata, dan hal lain yang berbau tradisional daerah sangat bisa dimaksimalkan untuk mendongkrak pertumbuhan perekonomian daerah. Karena budaya Indonesia memiliki nilai jual yang tinggi maka seharusnya budaya di tiap daerah harus dengan kreatif kita manfaatkan untuk mendatangkan pariwisata asing demi peningkatan devisa negara.

Masyarakat di setiap daerah, khususnya daerah terpencil, harus disadarkan bahwa pentingnya pemahaman tentang mempertahankan, melestarikan, dan merawat budaya daerah untuk mendukung peningkatan perekonomian. Apalagi Indonesia didukung dengan kondisi geografis yang sangat baik dengan keberagaman budaya di setiap daerahnya.

Fokus utamanya hanyalah kesiapan pembangunan, kesiapan masyarakat daerah dalam menerima tamu asing, sarana dan prasarana pendukung pariwisata, promosi dan diplomasi budaya dalam hubungan internasional, konsistensi, dan penyediaan pembangunan untuk presentasi budaya di setiap daerah.

Kekayaan budaya Indonesia sebetulnya sudah harus kita sadari betul lewat Pancasila, yang menggambarkan kemajemukan total dalam bangsa ini. Meski pada masa Orde Baru hanya dipandang sebagai tataran teoritis saja, tetapi sadarilah bahwa Pancasila adalah dasar dari segala dasar bangsa ini.

Pemimpin yang berkarakter kuat nantinya diharapkan mampu mengembalikan pengimplementasian Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sehingga bangsa ini kembali mampu memanfaatkan budaya untuk berbagai kepentingan, terutama meningkatkan perekonomian demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Dengan kesadaran bahwa budaya memiliki peran penting dalam perekonomian, maka kita juga sadar bahwa budaya mampu menyelamatkan negeri ini dari posisi terpuruk dalam persaingan global sebagai satu identitas dan penunjang perekonomian kreatif.

Similar Posts